JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana mendirikan Akademi Pemadam Kebakaran untuk melatih sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai petugas pemadam kebakaran. Siswanya akan terbuka bagi seluruh warga Indonesia.
“Ke depan, akademi ini akan menjadi rujukan bagi daerah lain, tidak hanya terbuka bagi Jakarta, untuk melatih SDM yang akan lulus sebagai tenaga yang andal dan terampil dalam menanggulangi kebakaran,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Paimin Napitupulu di Jakarta, Selasa (2/2).
DKI akan bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran Malaysia dan tiga universitas di Jakarta, yaitu Universitas Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, dan Universitas Pelita Harapan, untuk menentukan kurikulum pendidikan dan tenaga pengajar.
Rencananya, gedung akademi ini dibangun di Ciracas, Jakarta Timur, menggantikan Balai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Dasar Militer di Ciracas. Paimin menyebut kekurangan SDM sebagai salah satu alasan pendirian akademi tersebut.
Saat ini, Dinas Damkar DKI kekurangan sekitar 4.000 personel untuk menangani kebakaran di Jakarta. Pada 2009, total jumlah petugas mencapai 3.063 orang, namun 216 petugas akan pensiun pada 2010 sehingga jumlah petugas lapangan menyusut menjadi 2.847 orang.
Padahal, jumlah ideal petugas damkar untuk melayani penduduk Jakarta yang populasinya sekitar 10 juta orang adalah sekitar 7.521 petugas.
Selain itu, padatnya penduduk membuat Jakarta sangat rawan kebakaran. Terbukti, di bulan Januari 2010 saja, sedikitnya telah terjadi 47 kebakaran dengan kerugian mencapai 11,319 miliar rupiah serta mengakibatkan 437 jiwa atau 35 keluarga kehilangan tempat tinggal.
sumber :
http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=44278